Kamis, 01 Desember 2011

Sistem Pendidikan di Korea

Sistem pendidikan di Republik Korea terdiri dari satu hingga tiga tahun masa pra-sekolah
dan taman kanak-kanak, enam tahun sekolah dasar, tiga tahun sekolah menengah pertama,
tiga tahun sekolah menengah atas, empat tahun sekolah tinggi atau universitas,
yang juga menawarkan kuliah-kuliah pascasarjana untuk memperoleh gelar doktor.
Terdapat juga sekolah tinggi dengan masa pendidikan dua sampai tiga tahun (junior college)
dan sekolah tinggi kejuruan (vocational college).
Pendidikan di sekolah dasar bersifat wajib dengan rata-rata jumlah siswa terdaftar hampir 100%.


Murid-murid sekolah dasar memamerkan lukisan mereka mengenai Dokdo,
wilayah paling timur Korea.

Pemerintah mengubah masa wajib belajar menjadi 9 tahun, yang mencakup pendidikan sekolah
menengah pertama, yang telah diterapkan secara nasional sejak tahun 2002.

Meskipun pendidikan pra-sekolah belum menjadi pendidikan wajib, nilai penting dari pendidikan ini
telah mulai disadari pada tahun-tahun terakhir ini. Pendidikan pra-sekolah dianggap penting dalam hal
membantu meningkatkan rata-rata kelahiran yang rendah, memecahkan masalah polarisasi sosial,
serta meningkatkan jumlah perempuan yang bekerja di luar rumah.




 
  
Murid-murid pilihan sekolah menengah pertama sedang belajar kimia
di laboratorium sekolah mereka

Jumlah taman kanak-kanak di Korea meningkat dari 901 taman kanak-kanak pada tahun 1980
 menjadi 8.294 pada tahun 2007. Sejak tahun 1999, Pemerintah telah melaksanakan proyek
berskala nasional untuk memberikan subsidi pendidikan bagi anak-anak usia 5 tahun
dari keluarga ekonomi lemah di seluruh Korea.
Proyek ini diikuti dengan pemberian subsidi dengan skala menurun untuk anak-anak berusia
3 sampai 4 tahun pada tahun 2004 serta program untuk memberikan biaya pendidikan bagi
keluarga dengan dua anak atau lebih. Langkah-langkah ini telah membantu meningkatkan
kesempatan bagi anak-anak kurang mampu untuk mengenyam pendidikan pra-sekolah
sehingga mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih adil.

Perbandingan jumlah murid dan guru di sekolah dasar adalah 58,8 murid untuk
satu guru pada tahun 1960. Angka ini berkurang menjadi 24,0 pada tahun 2006.
Calon guru sekolah dasar diwajibkan telah lulus dari universitas keguruan dengan masa studi
empat tahun atau memiliki gelar sarjana strata satu dalam bidang pendidikan dasar dari
Universitas Wanita Ewha atau Universitas Pendidikan Nasional Korea.

Setelah menyelesaikan sekolah dasar, anak-anak usia 12 sampai 14 tahun memasuki sekolah
menengah pertama dari kelas tujuh sampai kelas sembilan. Rasio jumlah murid dan guru di
sekolah-sekolah menengah pertama pada tahun 2006 adalah 19,4 : 1,
sedangkan rasio pada tahun 1975 adalah 43,2 : 1.


Mahasiswa sebuah universitas di kampus mereka

Ada dua macam sekolah menengah atas di Korea: umum dan kejuruan. Pelamar untuk
sekolah menengah atas kejuruan (meliputi pertanian, teknik, perdagangan,
studi kelautan dan ekonomi rumah tangga) bisa diterima melalui ujian masuk yang
diselenggarakan oleh tiap sekolah. Kurikulum pada sekolahsekolah kejuruan biasanya
40-60 persen mata pelajaran umum sedangkan sisanya adalah mata pelajaran yang
berhubungan dengan bidang keahlian kejuruan. Pada tahun 2007,
terdapat 702 sekolah kejuruan dengan 494.011 siswa. Di antara sekolahsekolah
menengah atas umum, terdapat beberapa sekolah khusus dalam bidang kesenian, pendidikan olahraga,
sains, dan bahasa asing. Tujuan dari sekolah-sekolah ini adalah untuk menyediakan pendidikan yang
tepat untuk murid-murid dengan bakat-bakat istimewa dalam bidang-bidang tersebut.

Mata pelajaran pada sekolah menengah atas umum cenderung berpusat pada persiapan untuk
memasuki universitas.

Pada tahun 2007, terdapat 1.457 sekolah menengah atas umum dengan 1,35 juta siswa.
Bila kedua jenis sekolah ini digabungkan, rasio jumlah lulusan sekolah menengah pertama
yang melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah atas adalah 99,6 pada tahun 2007.

Terdapat beberapa jenis institusi pendidikan tinggi di Korea: sekolah tinggi (college) dan universitas
dengan program-program sarjana dengan masa studi empat tahun
(enam tahun untuk fakultas kedokteran dan kedokteran gigi), universitas keguruan
dengan masa studi empat tahun, sekolah tinggi dengan masa studi dua tahun (two-year junior colleges),
universitas untuk bidang penyiaran dan korespondensi, universitas terbuka,
serta beragam sekolah (miscellaneous schools) yang berstatus sekolah tinggi dengan
program-program dua tahun atau empat tahun. Pada tahun 2007, terdapat 408 institusi pendidikan
tinggi di Korea, dengan jumlah total mahasiswa 3,56 juta orang dan 70.957 tenaga pengajar.

Sekolah tinggi dan universitas di Korea beroperasi dengan batasan jumlah mahasiswa yang ketat.
Dalam memilih calon mahasiswa, sekolah tinggi dan universitas menggunakan nilai raport SMA
mereka dan hasil ujian berstandar nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar