Senin, 06 Februari 2012

If the Love Come, But Late


“If the Love Come, But Late”

“saranghae miinah, saranghae,”
Kata – kata itu masih benar – benar sulit di lupakan dalam benak Je Won, karna orang yang membuatnya begitu bahagia dulu, kini telah bersama orang lain. Mungkin inilah yang membuat Je Won sangat menutup diri kepada namja manapun yang mendekatinya, walaupun banyak namja namja tampan yang menginginkannya menjadi yeojacingu mereka.
“Ya! Kau Je Won, mengapa melamun terus sih?” ucap seorang yeoja – yang bernama Soo Ahn.
“Ha? Aku tidak apa – apa Soo Ahn, jangan khawatirkan aku.” Ucapku setengah tersenyum.
“Tetapi kau benar – benar kacau Je Won, apakah kau sadar?” ucapan Soo Ahn membuatku kembali mengingat kenangan pahit antara aku dan Eun Kyo oppa.

-Flashback-

“Hey Je Won, apakah kau menunggu lama?” Tanya seorang namja kepada yeoja.
“Ah, ani oppa, baru juga sampai,” ucap yeoja itu seraya tersenyum. Yeoja itu benar – benar cantik apabila tersenyum, tetapi apabila dia sedih, dia benar – benar tidak memerhatikan sekitar.
“Ya, Je Won. Kau terlihat sangat cantik sekali. Oppa selalu merasa menjadi orang yang beruntung karna bisa menjadi namjacingu-mu.” Ucap namja itu yang bernama Eun Kyo.
“Sudahlah oppa, jangan gombal.” Jawab Je Won dengan pipi merah dan tersenyum ceria.
“Oh ya oppa, ada apakah oppa menyuruhku datang kesini? Katanya oppa punya sesuatu untuk dibicarakan?” seakan Je Won teringat sesuatu mengapa dia bertemu namja itu disana.
“Ne, tapi sebelumnya, mianhae Je Won.”
“Ah, kenapa kau meminta maaf oppa? Kau tidak melakukan kesalahan padaku oppa.”
“Ya karna oppa tidak bisa lagi menjadi namjacingu-mu, Je Won.” Ucap namja itu dengan sangat pelan.
Seakan tahu itu yang akan keluar dari mulut namja itu, Je Won menanggapi…
“Oh? Mengapa oppa? Apakah aku tidak bisa membahagiakanmu oppa?” ucap yeoja itu penuh dengan perasaan luka.
“Ya! Kau telah membahagiakanku Je Won, tapi aku benar – benar sibuk sehingga untuk memperhatikanmu pun aku tidak bisa.” Ucap namja itu.
“Oh? Apakah itu alasan yang tepat oppa? Mengapa kau memutuskanku?” ucap yeoja itu hampir benar – benar menangis.
“Karna memang itulah alasannya Je Won.” Dengan dingin kini namja itu berucap “Sudahlah Je Won, aku benar – benar sibuk dan aku tidak bisa memperhatikanmu lagi, daripada banyak kesalahpahaman, lebih baik kita akhiri saja ini. Tolong jangan menangis Je Won, jebbal.” Ucap namja itu seraya tersenyum, senyum yang biasanya membuat Je Won merasa menjadi yeoja paling bahagia mendapatkan Eun Kyo.
“Oppa , hiks hiks.” Je Won menangis di samping Eun Kyo. Itulah akhir perpisahan mereka yang membawa diam apabila mereka bertemu.

-Flashback end-

“Ahaha, kau ini ada – ada saja Soo Ahn, aku tidak sekacau yang kau katakan,” ucapku dengan enteng.
“Oh ya? Apakah kau masih mengingat namja babbo itu? Yang bilang padamu bahwa dia sibuk padahal ternyata dia punya yeoja lain di belakangmu? Oh sudahlah Je Won, jangan ingat dia lagi.” Ucap Soo Ahn dengan nada yang berapi – api (?) *api? Emang bisa ngebakar tuh kata-kata? -,-“
Terkadang aku masih mengingat dengan jelas percakapanku dan Eun Kyo malam itu. Dia mengatakan dia sangat sibuk dan tidak bisa memerhatikanku, nyatanya keesokan harinya ketika aku melihatnya di kampus, dia dengan santainya menggandeng Young-Mi eonnie dengan senyumnya yang khas. Dan disitulah aku sadar, bahwa selama ini aku dimanfaatkan Eun Kyo oppa.


Keesokan harinya, ketika aku sampai di kampus dan memasuki kelas bahasa inggris, ketika dosen masuk ada seseorang yang mengikuti dosen itu. Ternyata dia anak baru yang akan mengambil kelas yang sama denganku tiap hari senin, rabu dan sabtu. Oh ya sekarang dia memperkenalkan dirinya.
“Annyeong, nama saya Lee Donghae.” Kata anak baru itu.
“Silakan kamu duduk disamping yeoja itu Donghae,” ucap dosen itu kemudian menunjuk bangku kosong disebelahku.
“Kamsahamnida” ucapnya seraya duduk disebelahku.
Selama pelajaran berlangsung, dia tidak pernah mengajakku bicara. Padahal setiap anak baru itu biasanya selalu bertanya – tanya pada teman barunya. Apalagi yeoja cantik disebelahnya ini, pikirku dalam hati dengan pedenya. Setelah pelajaran selesai, barulah dia mengajak bicara…
“Annyeong,” sapanya padaku sambil tersenyum.
Oh gosh, senyumnya manis sekali, benar – benar bisa membuat hati tenang.
“Oh annyeong,” sapaku rada gugup karna dia benar – benar namja yang tampan dengan senyum menawannya.
“Kalo aku boleh tau, nama kamu siapa?” tanyanya dengan sangat halus dan sopan.
“Ah ya, aku Je Won– Park Je Won,” ucapku seraya tersenyum. Senyum manis yang kadang membuat Eun Kyo oppa luluh padaku.
“Kau benar – benar cantik, senyummu menawan.” Ucap namja itu tanpa sadar. Kemudian dia kembali berkata, “Aissh, apa yang aku bicarakan? Pasti kamu tidak mau berteman denganku karna aku sudah berani mengataimu cantik dihari kita berkenalan? Ahh, sayang sekali aku salah omong di situasi yang salah juga,” ucapnya panjang lebar sambil cengengesan.
“Ah tidak apa – apa, aku senang kau memujiku cantik. Dan kau juga benar – benar tampan dan senyummu pun sama menawannya.” Ucapku sambil tersenyum kepadanya. Senyum tulus yang selama ini tidak pernah ku berikan pada siapapun karna kejadian dulu itu.
Setelah itu, kami menjadi teman baik- sangat baik malah. Kadang kami bercanda tawa bersama atau berjalan – jalan bersama. Kadang Soo Ahn juga ikut, tetapi Soo Ahn kadang banyak menghabiskan waktunya bersama Lee Seung Hyun oppa.


Sesaat aku merasakan detak jantungku berdetak lebih cepat jika berada disamping Donghae. Dan terkadang aku merasa tenang dan damai ketika bersamanya. Bila aku menceritakan masalahku padanya, rasanya beban itu terasa lebih ringan karna dia juga memikulnya. Kadang aku membayangkan bahwa dia bukanlah temanku melainkan seorang namjacingu-ku. Kupikir aku akan sangat bahagia bisa mendapatkan namja yang sangat baik sepertinya. Tapi akhir – akhir ini ada yang menggangguku dan Donghae, yaitu Eun Kyo oppa. Tiba – tiba saja dia datang kembali kedalam hidupku dan memintaku untuk kembali menjadi yeojacingu-nya. Mungkinkah dia sudah dicampakkan oleh Young-Mi eonnie sampai – sampai memintaku kembali? Hm, mungkin saja.

Donghae POV
Ahh, aku benar – benar tak bisa menghilangkannya dari pikiranku. Dia benar – benar menghantui kepalaku, dengan senyum manisnya itu. Aisshh, mengapa aku tak bisa melupakan senyum menawannya itu? Padahal aku tahu bahwa Eun Kyo hyung, memintanya kembali untuk menjadi yeojacingu-nya. Ahh aku benar – benar tidak rela dia bersama Eun Kyo hyung kembali, karna aku berharap bahwa akulah yang akan menjadi namjacingu-nya. Oh Donghae, apa itu yang ada dipikiranmu? Apakah kau bercanda? Dia tidak mungkin menyukaimu, karna dia pernah bilang bahwa dia tidak bisa melupakan Eun Kyo hyung sampai sekarang. Aisshh, malang sekali nasibku.


Berhari – hari sudah Eun Kyo oppa mendekatiku kembali yang membuat Donghae selalu cemburu. Terkadang sampai waktu bermain maupun bercanda ku dan Donghae seperti biasa kacau gara – gara Eun Kyo oppa yang selalu mendekatiku. Sampai suatu ketika di malam hari, Eun Kyo oppa mengajakku bertemu untuk membicarakan masalah penting.
“Ya! Ada apa kah oppa kau mengajakku kesini?” Tanyaku pada Eun Kyo oppa.
“Ha-Ha, sabarlah sedikit Je Won, mengapa kau terburu – buru begitu?” Tanya Eun Kyo.
“Ah, tidak apa – apa oppa, hanya perasaanmu saja sepertinya.” Ucapku dengan setenang mungkin.
“Oh ya? Baguslah Je Won. Hm, apakah aku boleh menanyakan sesuatu, Je Won,?”
“Ne, boleh oppa, tanyakan saja.”
“Apakah kau dan anak baru itu berteman akrab?”
“Ne, oppa. Aku dan Donghae berteman sangat akrab. Memangnya kenapa oppa?”
“Ah, ani Je Won, kadang jika aku melihatmu bersamanya, aku merasa cemburu padanya.” Ucapnya dengan cengengesan.
“Oh ya? Ah oppa tidak mungkin cemburu padanya, mana Young-Mi eonnie oppa? Kau dan dia masih bersama kan?” aku mengalihkan pembicaraan.
“Ya! Je Won, jangan ungkit – ungkit Young-Mi didepanku. Aku sudah dicampakkannya.” Jawab namja itu dengan kesal.
“Oh ya? Terus mengapa kau bawa aku kesini oppa?” Tanyaku dengan penuh selidik.
“Ha-Ha tidak ada yang istimewa Je Won, hanya ingin mengingat saat –saat kita bersama.” Ucapnya penuh rasa hangat, tetapi kehangatannya yang dulu membuatku merasa bahagia, kini sudah sirna. Entah kenapa…
“Oh begitu? Aku tidak mau mengingat itu lagi oppa, jadi biarkan aku pulang sekarang.” Ucapku seraya bergegas meninggalkan Eun Kyo oppa sendirian di taman itu.
“Ya! Je Won, tunggu dulu sebentar.” Ucap Eun Kyo, tapi sayangnya Je Won sudah terlalu jauh untuk mendengarkan panggilan Eun Kyo, maka tinggallah Eun Kyo disana sendirian.


Eun Kyo POV
Mengapa Je Won berani meninggalkanku sendirian seperti tadi? Seperti bukan Je Won yang ku kenal. Ya, Je Won yang ku kenal adalah dia tidak pernah meninggalkanku sendirian seperti tadi dan tidak bersikap sedingin itu padaku. Mengapa Je Won bersikap seperti itu padaku? Apakah gara – gara namja yang bernama Donghae itu yang sudah membuat Je Won seperti ini? Aku harus berbicara dengannya, apakah dia memiliki niat untuk memiliki Je Won.
Keesokan harinya aku menemui Donghae di kelas Sastra- kelas yang berbeda dengan Je Won. Dengan hati – hati kupanggil dia.
“Ya! Kau Lee Donghae, bisakah kita bicara sebentar?” tanyaku tanpa basa – basi.
“Ah nuguseyo?” tanyanya dengan wajah bingung.
“Ah ya, aku Song Eun Kyo, kau Lee Donghae bukan?” tanyaku.
“Ah ne, aku Lee Donghae, ada apa mencariku? Mau berbicara sebentar? Ah baiklah.” Ucapnya seraya mengikutiku kemana aku berjalan tanpa ku sadari Je Won melihat pemandangan itu.

Donghae POV
Saat aku keluar dari kelas Sastra, aku mengenali sesosok namja didepan ruang kelasku itu. Dialah sang mantan Je Won- Eun Kyo hyung. Tapi ku pikir kembali, mau apa dia didepan kelasku? Hari ini aku tidak sekelas dengan Je Won.
Dan rupanya keherananku terjawab ketika dia berteriak…
“Ya! Kau Lee Donghae, bisakah kita bicara sebentar?” tanyanya langsung.
Aissh, aku terkejut mengapa dia tau namaku. Mungkin aku pura – pura tidak tau saja siapa dia. Mungkin itu lebih baik.
“Ah, nuguseyo?” tanyaku dengan memperlihatkan wajah bingung.
“Ah ya, aku Song Eun Kyo, kau Lee Donghae bukan?” tanyanya.
“Ah ne, aku Lee Donghae, ada apa mencariku? Mau berbicara sebentar? Ah baiklah.” Kemudian aku mengikuti kemana langkahnya pergi. Sesampainya di taman belakang kampus…
“Apakah kau menyukai Je Won?” tembaknya langsung, tanpa basa – basi.
Aissh, apa yang akan kulakukan? Apakah aku jujur saja dengan namja ini? Aku juga tidak rela jika dia dan Je Won kembali bersama.
“Ah ne, aku menyukainya. Lalu apa urusanmu?” tanyaku dengan tenang.
“Ya! Kau berani – berani nya menyukainya. Dia akan menjadi milikku kembali. Kau menjauhlah darinya. Jangan mendekatinya lagi.” Perkataannya membuatku ingin marah, tetapi masih kutahan.
“Ah ya? Kau sangat percaya diri sekali jika Je Won akan kembali padamu” sahutku enteng dengan tampang meremehkan.
“Ya! Kau meremehkanku ya? Awas kau, jangan pernah dekat – dekat dengannya lagi” ucap Eun Kyo dengan marah sekarang karna tahu aku meremehkannya.
“HAHA apakah urusanmu? Kenapa kau melarangku untuk mendekatinya?” jawabku sekarang benar – benar meremehkannya karna aku tidak pernah rela kalau Je Won menjadi miliknya kembali.
“Ya! Jangan menertawakanku seperti itu,!!”
Setelah dia berkata seperti itu, tiba – tiba saja dia menerjangku dan memukulku sekuat tenaga. Dengan terkejut, aku refleks menghindar dari pukulannya karna tak mengira dia akan menyerangku.


Setelah aku ingin keluar dari ruangan kelas, aku melihat sesosok yang ku kenal, yaitu Eun Kyo oppa dan Donghae sedang berjalan beriringan. Aku memiliki firasat buruk mengenai mereka berdua. Tanpa pikir panjang, aku pun mengikuti mereka berdua. Sesampainya di taman belakang, ternyata mereka membicarakanku tanpa mereka tahu bahwa aku mendengar semua pembicaraan itu. Aku sangat marah dengan Eun Kyo oppa, mengapa dia berbicara seperti itu kepada Donghae. Sebenarnya aku tidak tahan mendengat semua bentakan Eun Kyo oppa kepada Donghae karna aku merasa oppa tidak berhak melarang – larang Donghae untuk berteman denganku. Detik itu juga aku sangat membenci kelakuan oppa pada Donghae. Aku pun berlari menjauhi namja – namja itu dengan perasaan yang terluka.


Eun Kyo POV
Aissshh, dasar namja babbo, dia berani meremehkan ku. Aku benar – benar tidak rela jika Je Won bersama namja babbo itu. Malam ini juga aku harus bertemu dengan Je Won.
“Yeongseo…” ucap seorang yeoja di seberang telepon sana.
“Yeongseo, Je Won apakah kau punya waktu sekarang? Aku ingin bertemu denganmu. Ini masalah penting.” Balasku di seberang telepon dengan tergesa – gesa.
“Ah, ne aku punya waktu sekarang. Dimana kita bertemu?” jawab si yeoja.
“Ne, kita bertemu di Taman seperti biasa.” Balasku. Aku lega dia bisa bertemu denganku malam ini.
“Ah, ne sampai bertemu di taman malam ini oppa, yeongseo.” Jawab si yeoja seraya menutup telepon.
Aisssh, malam ini aku harus benar – benar meyakinkan Je Won bahwa aku benar – benar menyayanginya dan aku menyesal telah memutuskannya waktu itu serta memilih Young-Mi babbo itu untuk menjadi yeojacingu-ku. Aku benar – benar harus bergegas ke taman sekarang…
Ah, akhirnya aku melihatnya lagi. Seorang yeoja di ujung sana terlihat melamun. Dia benar – benar seorang yeoja yang cantik dan menawan. Mengapa aku se-babbo itu telah melepaskannya…


Ya! Aku harus bagaimana bila bertemu dengan Eun Kyo oppa? Masalahnya kali ini aku benar – benar segan untuk bertemu dengannya? Tapi aku sudah bilang bahwa aku bisa bertemu dengannya malam ini? Aisssh, masalah ini benar – benar harus di selesaikan. Aku akan memberitahu Soo Ahn, mungkin saja nanti akan ada apa – apa.

To: Soo Ahn
Ya! Soo Ahn, malam ini aku akan bertemu Eun Kyo oppa di taman seperti biasa. Kau doakan semoga tidak terjadi apa – apa. Gomawo Soo Ahn.

Klik. Send. Pesan itu telah terkirim ke nomor handphone Soo Ahn. Akhirnya aku menjalankan kaki ku menuju taman itu…

Donghae POV
Aisshh, aku benar – benar frustasi sekarang. Baru saja Soo Ahn mengabarkan bahwa Je Won akan bertemu Eun Kyo hyung di taman. Aku harus bagaimana? Apa aku harus menyusulnya kesana? Sepertinya benar – benar tak ada pilihan lain…
Sesampainya aku di taman itu, aku mencari dua sosok yeoja-namja itu. Dan akhirnya aku menemukan mereka…
“Ya! Je Won, apakah kau bersedia kembali padaku? Aku benar – benar menyesal telah memutuskanmu,” ucap seorang namja.
“Ha? Segampang itu kah kau mengatakannya oppa? Kau menyesal?” balas seorang yeoja.
“Hei Je Won. Mianhae, jeongmal mianhaeyo. Aku benar – benar menyesal,” ucap namja itu lagi.
“Oppa…” ucap yeoja itu.
“Kau mau kan Je Won? Saranghae miinah, saranghaeyo.” Ucap namja itu seraya memeluk sang yeoja.
Saat itu aku benar – benar cemburu melihat mereka berpelukan sekarang. Aku harus menyatakan perasaanku sekarang sebelum terlambat…
“Stop…!” teriakku kencang yang membuat mereka menghentikan aktifitas mereka sekarang.
“HAHA, mau apa kau kesini hey bocah?” Tanya Eun Kyo dengan suara meremehkan.
“Ya! Kau Lee Donghae, mengapa ada disini?” Tanya Je Won gugup.
“Aku tidak pernah rela kau bersamanya kembali Je Won,” jawabku.
“HAHA, apakah kau tidak lihat kami sedang apa tadi? Je Won sudah jadi yeojacingu-ku kembali,” jawab Eun Kyo sangat meremehkan.
“Diam sebentar oppa, aku ingin berbicara dengan Donghae,” ucap Je Won membuat senyum Eun Kyo menghilang.
“Ya! Aku benar – benar tidak rela kau dengannya Je Won. Aku menyukaimu, saranghae.” Ucapku membuat raut wajah Eun Kyo cemberut.
“Ah, jeongmalleyo? Kau benar – benar menyukaiku?” jawab Je Won. Sekarang terlihat sekali raut wajahnya tersenyum salah tingkah.
“Ne, jeongmal saranghaeyo Je Won,” ucapku dengan tulus dan membuat wajah Eun Kyo marah.
“Ah, ne. aku juga mencintaimu Donghae,” jawab Je Won. Sekarang Eun Kyo benar – benar marah.
“Ya! Je Won, mengapa kau mencintainya? Kau masih mencintaiku kan?” Tanya Eun Kyo penuh amarah.
“HAHA sekarang kau merasakan akibatnya. Je Won tidak mencintaimu lagi. Sekarang dia telah menjadi milikku. Kau jangan pernah mengganggunya lagi atau kau akan berhadapan denganku.” Jawabku dengan penuh kemenangan.
“MWO? Ha-Ha jangan mimpi bocah babbo. Kau belum memilikinya. Biarkan sekarang Je Won yang memilih.” Ucap Eun Kyo.
“Aisssh, kalian berdua ini, sudah jangan berkelahi. Aku tidak akan memilih siapa – siapa. Aku hanya ingin sendiri. Walaupun aku mencintai Donghae, tapi aku tidak mau menjadi yeojacingu siapapun saat ini.” Jawab Je Won seraya meninggalkan mereka berdua.

-The End-

Selasa, 06 Desember 2011

Gilagilaan :D

Dear blog gue tercinta,
Hai, hari ini gue pergi sekolah jam07.05am, tumben yaa pemirsa gue pergi sekolah jam segitu? hm biasanya gue sih perginya malah jam 07.25am, *duengg? malah makin parah x_x
Oke setelah gue terbang sampe ke sekolah, gue masuk ke kelas yang tulisan di luarnya bertuliskan "matematika 1". Yup, jam pertama gue adalah matematika. Lu semua pada tau gak? kalo gue punya guru yang super duper amat gaje yaitu jeng jeng jeng??? bapak Arsyad namanyaa :D *ssstttt, jangan keraskeras respon nya, ntar ketahuan sama bapaknya :p
Yaa gak gaje gaje amat laa, tapi beliau baik bangeeeeeet :p *tadi nyambati, sekarang malah muji, wkakakk. Karna beliau ngajarnya selalu murah senyum, *kaya bapa Andi sajaa :D ya Allah, ampuni hamba wkwkk

Oke kembali ke cerita gue, setelah gue kelar menghitung-hitung statistika, lalu gue menuju aula untuk mengerjakan recycle gue bareng solmet gue tercintos yaitu nadia, en kawan sekelas gue yg pada gila yaitu novi dan aping. Hm, sebelum ke aula, gue mampir dulu ke koprasi buat belanja, *hm nakal gue hhi. Yaa maklum sajalah, pada taukan gimana habis kelar belajar yg bikin otak pusing tujuh turunan? Yaa jangan salahin gue dong kalo disaat dalam perjalanan menuju ruang berikutnya gue malah mampir ke lain tempat hohohoo :p

Nah, setelah gue sampe ke aula, ehh taunya disuruh belanja lagi gue ke mini market al-katri buat beli lempok. -_- lu lu semua pada tau lempok kan? itu lo, lem yg ada gambar fox nya, hahahah
Oke setelah itu gue ijin sama ibu heny buat ke al-katri bareng aping, :D jeng jeng jeng, jadilah dalam perjalanan ke al katri gue cerita2, tapi lupa neh gue cerita apaan sama aping, xD
Di al katri, juga kagada tuh nemu yg namanya lempok, yaudah gue sama aping beli lem uhu aja deh, yg penting lem ny dapat! hhi aseeeek.
Setelah itu gue dan aping kembali lagi ke sekolah, ke aula. lalu mulailah acara tempel2 kertas ke kotak sepatu. Hmm, kami berempat juga ngerencanain mau ngerjain nih recycle di rumah nadia yg super duper jauh di ujung kulon sana yaitu Landasan Ulin. Akhirnya nadia setuju dan kami janjian setelah pulang sekolah, kerumah nadia. Hm bakal seru nih kata gue hahaha

Beberapa jam kemudian, bel pulang pun berbunyi, teng teng teng, now student, bla bla bla halah apalah pokoknya si suara ngomong pokoknya bel sudah bilang pulang wkekeke :D
Setelah itu, gue langsung dah tuh sama tuyul2 go to rumah nadia, tapiiiii . . . .
Kami pada mampir dulu di AZ, makan siang bray :D sampe di AZ ehh ngeliat orang pacaran asik makan beduaan, hahahhaa :D
okedeeeeh lanjut males ngebahas orang pacaran, dosaaa :p
Selesai deh kami semua makan, lets go rumah nadia, dalam perjalanan yg sangaaaaaaaat jauhh, *alay bangeett -_- akhirnya sampailah kami drumah nadia :D hahaha

Hm, oke kami disono menemukan sepiring pencok dan semangkok petis, langsung lah kami menyerbu sambil melanjutkan recycle yg tadi baru setengah jadi di sekolah, al hasil, setelah selesai mengerjakan recycle, kami malah jalan2 di jalan rumah nya nadia tanpa sendal dan masih berpakaian seragam lengkap, yaaa tau dong kalo cewek2 narsis gimana?? hm gue sama merekamereka langsung pada poto2 tuh, hahahha ntah berapa banyak poto yg kita hasilkan, Hmmmmm, asiiik benerr pengalaman gue kerumaaah nadia yg di ujung kulon sanaaa :D

Sekian deh gilagilaan gue, makasihh ^^

Senin, 05 Desember 2011

Untitle

Curhatan gue nih :D

Hm, oke. Saat gue nulis nih posting, jam dinding sudah menunjukkan pukul 10:12pm nih, walau udah malem, bagi sebagian orang, tapi bagi gue, yaa malem juga sih, masa jam segitu gue anggep pagi? Wah kesambet tuh gue namanya. -_-
Oke sudah cukup yaa basabasi nya, yg kena malahan ntar basi nya doang, basa nya mah kaga ada, -_- haha
Hedeh kemanamana kan nih tulisan? Oke lanjut and back to the persoalan.
Gue disini mau curhat boleh gak masbro en mbabro sekalian? #eh lupa ini kan blog gue yah, jadi teserah gue dong mau ngapain, lo lo semua disini numpang sama Neraka gue hahahaa :D
Haduh melayang lagi omongan gue, maklum udah malem sih, jadi pikiran pada ngayal kemanamana, hemm, gue disini mau ngomong, bener gak sih kata temen gue, kakak gue tercintos yg alias ngarannya Rama tu mirip sama artis korea yg ngarannya Lee Seung Gi en Im Seulong "2AM"? komen lah misal pertanyaanku nih bujuraan :D

Oke kembali ke persoalan, sebagai anak pramuka yg baik, aku selalu menaati tuh Dasha Dharma dan Tri Satya, #gue boongin lu juga gak tau :p
Wah, cuma sedikit sih yg gue amalin, paling2 Dasha Dharma pertama wkwk.
#Lah ni omongan makin ngelantur ya?
Hm intinya gue mau curhat tentang dia nih pemirsa setanah air, -_- gue belum bisa mikir jernih nih, tiap kali mata gue nyari dia, eh kok ni mata gabisa lepas dr dia ya? kayanya dia punya magnet yg bisa bikin mata gue gabisa nengok kemana mana deh, hahaha
Aduh eh kok gue malah curcol ya? -_-
Gak ngerti juga kok nih hati masih aja disono, kagak mau pindah, capek gue ngebiarin nih hati disono, takut bakal sakit lagi bro :D
hahaha
Eh uyuh jua lah ngetik nih, mana mata nih pina handak min jua nah, haha akhirnya kita sampai pada titik aman yg terakhir #eh lho? kok kayak who wants to be a millioner yaa? haduh gue juga gangerti kenapa ni tulisan jadi ancur kaya gini, ini sih akibat tulisan judulnya curhatan, makanya ngeyel kemana mana nih tulisan. Tapi gue lumayan puas lho sama nih tulisan.
Hm, gue mikir, gue ini terlalu pesimis, pernah gue baca novel judulnya "Miss Pesimis" waaaah benerbener mirip gue mbabro en masbro!! Lo tau gak?? Pasti gak kan?? Yaiyalah wong gue kagak ngasih tau, jelas aja lu lu pada kagak tau, hihihi #ketawa ala mba kunti wkwk :D

Okedehh sekiranya postingan gilaa gue ini cukup sampai disini *kaya lagu d'masiv.
Jangan kangenin gue yaa :p
Okee sampai jumpa lagi mbabro en masbro :D
Wassalaaaaaaaaam ^^

Guru Ideal

Guru ideal adalah dambaan peserta didik. Guru ideal adalah sosok guru yang mampu untuk menjadi panutan dan selalu memberikan contoh atau keteladanan. Ilmunya seperti mata air yang tak pernah habis. Semakin diambil semakin jernih airnya. Mengalir bening dan menghilangkan rasa dahaga bagi siapa saja yang meminumnya. Guru ideal adalah guru yang mengusai ilmunya dengan baik. Mampu menjelaskan dengan baik apa yang diajarkannya. Disukai oleh peserta didiknya karena cara mengajarnya yang enak didengar dan mudah dipahami.


Ilmunya mengalir deras dan terus bersemi di hati para anak didiknya. Tapi, dia pun harus bisa menerima kritikan dari peserta didiknya. Dari kritik itulah dia dapat belajar dari para peserta didiknya. Guru ideal justru harus belajar dari peserta didiknya. Dari mereka guru dapat mengetahui kekurangan cara mengajarnya, dan melakukan umpan balik (feedback). Benarkah sosok itu ada? Lalu seperti apakah sosok guru ideal yang diperlukan saat ini? Apakah guru ideal hanyalah guru yang sudah lulus sertifikasi guru? Benarkah demikian?


Dari hasil perenungan yang mendalam, dan juga hasil wawancara dengan teman-teman guru di mana penulis bertugas didapatkan pendapat yang beragam dan mengerucut pada tiga pendapat tentang guru ideal. Guru ideal yang diperlukan saat ini adalah pertama, guru yang memahami benar akan profesinya. Profesi guru adalah profesi yang mulia. Dia adalah sosok yang selalu memberi dengan tulus dan tak mengharapkan imbalan apapun, kecuali ridho dari Tuhan pemilik bumi. Falsafah hidupnya adalah tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah. Hanya memberi tak harap kembali. Dia mendidik dengan hatinya. Kehadirannya dirindukan oleh peserta didiknya. Wajahnya selalu ceria, senang, dan selalu menerapkan 5S dalam kesehariannya (Senyum, Salam, Sapa, Syukur, dan Sabar).


Kedua, Guru yang ideal adalah guru yang memiliki sifat selalu berkata benar, penyampai yang baik, kredibel, dan cerdas. Guru yang memiliki keempat sifat itu adalah guru yang mampu memberikan keteladanan dalam hidupnya karena memiliki budi pekerti yang luhur. Selalu berkata benar, mengajarkan kebaikan, dapat dipercaya, dan memiliki kecerdasan yang luar biasa. Sifat tersebut di atas harus dimiliki oleh guru dalam mendidik anak didiknya karena memiliki motto iman, ilmu, dan amal. Memiliki iman yang kuat, menguasai ilmunya dengan baik, dan mengamalkan ilmu yang dimilikinya kepada orang lain.


Selain itu, Guru yang ideal adalah guru yang memiliki 5 kecerdasan. Kecerdasan yang dimiliki terpancar jelas dari karakter dan perilakunya sehari-hari. Baik ketika mengajar, ataupun dalam hidup ditengah-tengah masyarakat.


Kelima kecerdasan itu adalah:


1. kecerdasan intelektual


2. kecerdasan moral


3. kecerdasan social


4. kecerdasan emosional


5. kecerdasan motorik


Kecerdasan intelektual harus diimbangi dengan kecerdasan moral, mengapa?


Bila kecerdasan intelektual tidak diimbangi dengan kecerdasan moral akan menghasilkan peserta didik yang hanya mementingkan keberhasilan ketimbang proses. Segala cara dianggap halal, yang penting target tercapai semaksimal mungkin. Inilah yang terjadi pada masyarakat kita sehingga kasus plagiarisme (menjiplak karya tulis ilmiah milik orang lain) dan korupsi merajalela di kalangan orang terdidik. Karena itu kecerdasan moral akan mengawal kecerdasan intelektual sehingga akan mampu berlaku jujur dalam situasi apapun. Kejujuran adalah kunci keberhasilan dan kesuksesan.


Selain kecerdasan intelektual dan moral, kecerdasan sosial juga harus dimiliki oleh guru ideal agar tidak egois, dan selalu memperdulikan orang lain yang membutuhkan pertolongannya. Dia pun harus mampu bekerjasama dengan karakter orang lain yang berbeda. Kecerdasan emosional harus ditumbuhkan agar guru tidak mudah marah, tersinggung, dan melecehkan orang lain. Dia harus memiliki sifat penyabar dan pemaaf.


Sedangkan kecerdasan motorik diperlukan agar guru mampu melakukan mobilitas tinggi sehingga mampu bersaing dalam memperoleh hasil yang maksimal. Kecerdasan motorik harus senantiasa dilatih agar guru dapat menjadi kreatif dan berprestasi. Dia memiliki ambisi dan cita-cita yang tinggi seperti menggapai bintai di langit. Tak salah bila pada akhirnya peserta didik mengatakan, “guruku mampu menggapai bintang di langit.”


Oleh karena itu, sudah sewajarnya bila anda berprofesi sebagai seorang guru harus mampu berlomba-lomba untuk menjadi sosok guru yang ideal. Ideal di mata peserta didik, ideal di mata masyarakat, dan ideal di mata Sang Maha Pemberi. Bila semakin banyak guru ideal yang tersebar di sekolah-sekolah kita, maka sudah dapat dipastikan akan banyak pula sekolah-sekolah berkualitas yang mampu membentuk karakter siswa untuk memiliki budi pekerti yang luhur. Mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang diharapkan oleh para leluhur bangsa.


Semoga sosok guru ideal semakin banyak dalam dunia pendidikan kita.


(Tulisan pertama Omjay di Kompasiana yang Omjay sengaja tayang ulang agar banyak guru ideal di dunia pendidikan kita yang tidak melakukan plagiarisme dan korupsi ilmu)


Salam Blogger Persahabatan


Omjay (copas)

Kamis, 01 Desember 2011

Apa itu Moving Class?

Strategi Belajar Dengan Moving Class Moving class merupakan sistem belajar mengajar yang bercirikan siswa yang mendatangi pendamping di kelas. Konsep Moving Class mengacu pada pembelajaran kelas yang berpusat pada anak untuk memberikan lingkungan yang dinamis sesuai dengan bidang yang dipelajarinya. Dengan moving class, pada saat subjek mata pelajaran berganti maka siswa akan meninggalkan kelas menuju kelas lain sesuai mata pelajaran yang dijadwalkan, jadi siswa yang mendatangi pendamping, bukan sebaliknya. Keunggulan sistem ini adalah para siswa lebih punya waktu untuk bergerak, sehingga selalu segar untuk menerima pelajaran.
Sementara para pendamping, dapat menyiapkan materi terlebih dahulu. Kemampuan belajar setiap anak dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Anak-anak akan tumbuh dengan baik jika mereka dilibatkan secara alamiah dalam proses belajar yang didukung lingkungan yang dirancang secara cermat dengan menggunakan konsep yang jelas. Untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam bereksplorasi, mencipta, berpikir kreatif, dan mengembangkan kemampuan lain yang dimiliki siswa, sekolah perlu menerapkan berbagai model pembelajaran yang dikelola dengan sistem Moving Class.
Moving class merupakan sistem belajar mengajar yang bercirikan siswa yang mendatangi pendamping di kelas. Konsep Moving Class mengacu pada pembelajaran kelas yang berpusat pada anak untuk memberikan lingkungan yang dinamis sesuai dengan mata pelajaran yang dipelajarinya. Dengan Moving Class, siswa akan belajar bervariasi dari satu kelas ke kelas lain.
Sesuai dengan mata pelajaran yang dipelajarinya. Adapun tujuan penerapan moving class adalah:
1. Memfasilitasi siswa yang memiliki beraneka macam gaya belajar baik visual, auditori, dan khususnya kinestetik untuk mengembangkan dirinya.
2. Menyediakan sumber belajar, alat peraga, dan sarana belajar yang sesuai dengan karakter mata pelajaran
3. Melatih kemandirian, kerjasama, dan kepedulian sosial siswa. Karena dalam moving class mereka akan bertemu dengan siswa lain bahkan dari jenjang yang berbeda setiap ada perpindahan kelas atau pergantian mata pelajaran.
4. Merangsang seluruh aspek perkembangan dan kecerdasan siswa (multiple intelegent)
5. Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran;
a. Proses pembelajaran melalui Moving Class akan lebih bermakna karena setiap ruang/laboratorium mata pelajaran dilengkapi dengan perangkat-perangkat pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. Jadi setiap siswa yang akan masuk suatu ruang/laboratorium mata pelajaran sudah dikondisikan pemikirannya pada mata pelajaran tersebut.
b. Pendampping mata pelajaran dapat mengkondisikan ruang/laboratoriumnya sesuai dengan kebutuhan setiap pertemuan tanpa harus terganggu oleh mata pelajaran lain.
6. Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Waktu Pembelajaran Pendamping mata pelajaran tetap berada di ruang/laboratorium mata pelajarannya, sehingga waktu pendamping mengajar tidak terganggu dengan hal-hal lain.
7. Meningkatkan Disiplin Siswa dan Pendamping
a. Pendamping akan dituntut datang tepat waktu, karena kunci setiap ruang/laboratorium dipegang oleh masing-masing Pendamping mata pelajaran.
b. Siswa ditekankan oleh setiap pendamping mata pelajaran untuk masuk tepat waktu pada pada saat pelajarannya.
8. Meningkatkan keterampilan pendamping dalam memvariasikan metode dan media pembelajaran yang diaplikasikan dalam kehidupan siswa sehari-hari.
9. Meningkatkan keberanian siswa untuk bertanya, menjawab, mengemukakan pendapat dan bersikap terbuka pada setiap mata pelajaran.
10. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Dalam segala kebijakan yang terkait dengan kondisi di dalam kelas, Pendamping mempunyai otoritas sesuai dengan yang menjadi kesepakatan dalam program pembelajaran. Moving class juga dapat berdampak buruk bagi siswa, misalnya siswa akan tiba di kelas terlambat disesuaikan dengan alasan yang sangat riil apabila itu juga dilakukan oleh Pendamping sendiri. Pada dasarnya akan membutuhkan dukungan dari berbagai pihak baik itu Kepala Sekolah, Pendamping mata pelajaran dan siswa sendiri. Kaitannya adalah diharapkan dengan adanya dukungan akan menciptakan iklim yang baik dalam sebuah unit kerja, dimana dilakukan pencegahan supaya tidak terjadi konflik-konflik yang pada akhirnya akan bermuara pada sebuah dendam.

Sistem Pendidikan di Korea

Sistem pendidikan di Republik Korea terdiri dari satu hingga tiga tahun masa pra-sekolah
dan taman kanak-kanak, enam tahun sekolah dasar, tiga tahun sekolah menengah pertama,
tiga tahun sekolah menengah atas, empat tahun sekolah tinggi atau universitas,
yang juga menawarkan kuliah-kuliah pascasarjana untuk memperoleh gelar doktor.
Terdapat juga sekolah tinggi dengan masa pendidikan dua sampai tiga tahun (junior college)
dan sekolah tinggi kejuruan (vocational college).
Pendidikan di sekolah dasar bersifat wajib dengan rata-rata jumlah siswa terdaftar hampir 100%.


Murid-murid sekolah dasar memamerkan lukisan mereka mengenai Dokdo,
wilayah paling timur Korea.

Pemerintah mengubah masa wajib belajar menjadi 9 tahun, yang mencakup pendidikan sekolah
menengah pertama, yang telah diterapkan secara nasional sejak tahun 2002.

Meskipun pendidikan pra-sekolah belum menjadi pendidikan wajib, nilai penting dari pendidikan ini
telah mulai disadari pada tahun-tahun terakhir ini. Pendidikan pra-sekolah dianggap penting dalam hal
membantu meningkatkan rata-rata kelahiran yang rendah, memecahkan masalah polarisasi sosial,
serta meningkatkan jumlah perempuan yang bekerja di luar rumah.




 
  
Murid-murid pilihan sekolah menengah pertama sedang belajar kimia
di laboratorium sekolah mereka

Jumlah taman kanak-kanak di Korea meningkat dari 901 taman kanak-kanak pada tahun 1980
 menjadi 8.294 pada tahun 2007. Sejak tahun 1999, Pemerintah telah melaksanakan proyek
berskala nasional untuk memberikan subsidi pendidikan bagi anak-anak usia 5 tahun
dari keluarga ekonomi lemah di seluruh Korea.
Proyek ini diikuti dengan pemberian subsidi dengan skala menurun untuk anak-anak berusia
3 sampai 4 tahun pada tahun 2004 serta program untuk memberikan biaya pendidikan bagi
keluarga dengan dua anak atau lebih. Langkah-langkah ini telah membantu meningkatkan
kesempatan bagi anak-anak kurang mampu untuk mengenyam pendidikan pra-sekolah
sehingga mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih adil.

Perbandingan jumlah murid dan guru di sekolah dasar adalah 58,8 murid untuk
satu guru pada tahun 1960. Angka ini berkurang menjadi 24,0 pada tahun 2006.
Calon guru sekolah dasar diwajibkan telah lulus dari universitas keguruan dengan masa studi
empat tahun atau memiliki gelar sarjana strata satu dalam bidang pendidikan dasar dari
Universitas Wanita Ewha atau Universitas Pendidikan Nasional Korea.

Setelah menyelesaikan sekolah dasar, anak-anak usia 12 sampai 14 tahun memasuki sekolah
menengah pertama dari kelas tujuh sampai kelas sembilan. Rasio jumlah murid dan guru di
sekolah-sekolah menengah pertama pada tahun 2006 adalah 19,4 : 1,
sedangkan rasio pada tahun 1975 adalah 43,2 : 1.


Mahasiswa sebuah universitas di kampus mereka

Ada dua macam sekolah menengah atas di Korea: umum dan kejuruan. Pelamar untuk
sekolah menengah atas kejuruan (meliputi pertanian, teknik, perdagangan,
studi kelautan dan ekonomi rumah tangga) bisa diterima melalui ujian masuk yang
diselenggarakan oleh tiap sekolah. Kurikulum pada sekolahsekolah kejuruan biasanya
40-60 persen mata pelajaran umum sedangkan sisanya adalah mata pelajaran yang
berhubungan dengan bidang keahlian kejuruan. Pada tahun 2007,
terdapat 702 sekolah kejuruan dengan 494.011 siswa. Di antara sekolahsekolah
menengah atas umum, terdapat beberapa sekolah khusus dalam bidang kesenian, pendidikan olahraga,
sains, dan bahasa asing. Tujuan dari sekolah-sekolah ini adalah untuk menyediakan pendidikan yang
tepat untuk murid-murid dengan bakat-bakat istimewa dalam bidang-bidang tersebut.

Mata pelajaran pada sekolah menengah atas umum cenderung berpusat pada persiapan untuk
memasuki universitas.

Pada tahun 2007, terdapat 1.457 sekolah menengah atas umum dengan 1,35 juta siswa.
Bila kedua jenis sekolah ini digabungkan, rasio jumlah lulusan sekolah menengah pertama
yang melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah atas adalah 99,6 pada tahun 2007.

Terdapat beberapa jenis institusi pendidikan tinggi di Korea: sekolah tinggi (college) dan universitas
dengan program-program sarjana dengan masa studi empat tahun
(enam tahun untuk fakultas kedokteran dan kedokteran gigi), universitas keguruan
dengan masa studi empat tahun, sekolah tinggi dengan masa studi dua tahun (two-year junior colleges),
universitas untuk bidang penyiaran dan korespondensi, universitas terbuka,
serta beragam sekolah (miscellaneous schools) yang berstatus sekolah tinggi dengan
program-program dua tahun atau empat tahun. Pada tahun 2007, terdapat 408 institusi pendidikan
tinggi di Korea, dengan jumlah total mahasiswa 3,56 juta orang dan 70.957 tenaga pengajar.

Sekolah tinggi dan universitas di Korea beroperasi dengan batasan jumlah mahasiswa yang ketat.
Dalam memilih calon mahasiswa, sekolah tinggi dan universitas menggunakan nilai raport SMA
mereka dan hasil ujian berstandar nasional.